Friday, March 1, 2013

Tragedi microwave

Hari ini aku dan temanku sebut saja mba hafna pergi ke Midea service center, aku perlu spare part microwave dormitory yang sudah aku bikin hampir hangus minggu lalu. Karena kendala bahasa, akhirnya aku ajak mba hafna mbolang sehari ini untuk membantuku mencari alamat si midea itu dan karena padatnya kota beijing jadi aku gak berani buat nyari alamat yang belum aku ketahui sebelumnya sendirian (ngomong wae ora bisa suo hanyu nek nyasar, hehehe). Sebenarnya hari senin aku udah ajak si Pum nemani aku ke midea, berdasar informasi yang didapat dari google map dengan chinese keyword, kami dapat alamat midea di daerah terpelosok, trial and error saja akhirnya aku dan si Pum-pun memutuskan berangkat hari senin pagi, dan diperkirakan jam 12 sebelum jam makan siang kita sudah sampai di dorm lagi, karena si Pum harus ketemu dengan daifu di peking hospital, kita pakai subway line 10, transfer line 9 menuju sasaran, dan berdasar info, kita harus keluar dari pintu subway zhan A1, namun pas sampe di zhan tujuan kok ga ada exit A1, akhirnya kita rasa ragu atas kevalidan informasi yang dberikan google tersebut. Kita coba tanya ke petugas subway dan mereka merekomendasikan untuk keluar melalui pintu C, keluar dari pintu C kita hanya lihat ladang kosong dan kita rasa imposibble banget kalo midea ada disekitar situ. Kitapun masuk ke zhan lagi dan menanyakan ke loket zhan, ternyata benar kita harus jalan kaki sekitar 15 menit untuk dapat menemukan jalan raya utama, ditengah jalan kita menemukan perumahan chinese yang sangat jarang ditemui di beijing ini dan akhirnya photo sesion-pun dimulai. narsis dulu yuuukkk...



Kemudian kita lanjutkan perjalanan menuju jalan raya besar dan kita cari2 bus menuju lokasi midea, dan setelah kita sampai alamat yang didapat dari google map, ternyata tempat itu hanya semacam toko elektronik, namun si petugas memberikan kita alamat midea yang asli (cape deh), karena waktu yang sudah tidak memungkinkan untuk melanjutkan perjalanan (turun salju) akhirnya kita memutuskan untuk pulang tanpa hasil. Karena suatu hal yang urgent di hospital Pum tidak bisa nemani aku lagi ke midea asli, akhirnya aku ajaklah mba hafna sebagai the next mbolang's friend.

Sampailah hari ini kita (aku dan mba hafna) ke alamat si midea, kita ketemuan di zhan gongongchiche (bus stop) dekat sekolah mba hafna, jam 9.30 pagi aku start dari Zhicunlu Zhan, setelah kita saling bertemu, kita melanjutkan perjalanan mencari alamat midea.  Dari zhan dekat school mba hafna kita memakai bus nomer 741 sekitar 4 stop, kemudian ganti bus nomer 909 sekitar 2 stop, dan kemudian kita berjalan kaki mencari gedung si midea. Step awal kita tanya laki2 agak tua yang sedang jalan di dekat zhan gongongchiche, dia bilang kita harus jalan lurus sampai perempatann dan disekitar situ si midea berada. Kita turuti sesuai petunjuk dari laki2 tersebut, eh ternyata kita tak kunjung menemukanya, akhirnya kita tanya lagi sama nenek2 disekitar lokasi, ternyata harusnya kita berjalan berlawanan arah dengan arah yang ditunjukan oleh laki2 pertama.  dan setelah kita jalan sesuai dengan petunjuk dari nenek2 tadi, kita mulai bingung arahnya karena tak jua kita temukan si midea, akhirnya kita tanya lagi sama relawan yang ada disekitar jalan, dan dia menunjukkan arah gang dimana si midea berada, namun ternyata kita salah gang. Di gang tersebut hanya ada kake2 yang sudah sangat tua sedang jalan, akhirnya kita tanyalah ke si kakek tua tersebut. Awalnya kita hanya berharao semoga si kakek tua memberikan arahnya saja seperti yang sudah dilakukan orang2 yang kita tanya sebelumnya, tapi ternyata diluar dugaan, si kakek rela berbalik arah dan mengantarkan kita sampai tempat si midea, padahal jaraknya lumayan jauh untuk ukuran orang yang sudah tua. Kami merasa sangat tidak enak hati, malaha si kakek tadi menanyakan "bagaimana nanti kalian pulangnya?apakah kalian tau jalan pulang?" Subhanalah sebegitu pedulinya dan baik hatinya si kakek tua ini, dimana usia tidak membatasi dirinya untuk menolong sesama, kita pun mengatakan bahwa kita sudah tahu jalan pulang, dan si kakek tersebut pulang ke rumahnya. Kita mengucapkan terimakasih yang amat sangat pada si kakek, dan berharap semoga Allah membalas kebaikanya. Amin.

Sampailah di Midea yang kita cari dan sparepart microwave itupun sudah aku beli, ini nih yang bikin heboh seantero dayuncun (lebay) gara2 hampir kebakaran microwaveku.

Jadi ceritanya, malam itu (aku lupa tanggal berapa), aku punya ide untuk membuat nasi bakar, berhubung ga punya arang untuk membakar, akhirnya akupun punya ide untuk memanggangnya, jadi nasi bakar diganti jadi nasi panggang hehehe...setelah nasi  beserta isinya jadi, akhirnya aku memakai aluminium foil sebagai pengganti daun pisang (berhubung disini tak ada daun pisang), namun karena aku pikir sudah terlalu malam untuk memanggang, dan aku sudah sangat kenyang, akhirnya aku putuskan untuk menyimpan adonan nasi panggang di dalam kulkas. Pagi harinya aku memanggangnya untuk sarapan pagi, panggangan pertama 5 menit dengan suhu tinggi, kemudian aku tinggal ke kamar mandi. Sekeluarnya aku dari kamar mandi ternyata microwave sudah mati, aku buka pintunya dan pas aku angkat, loh kok nasinya masih dingin? akhirnya aku balik nasi derbalut aluminimum foil tersebut. Aku atur 5 menit dengan suhu tinggi kemudian aku tinggal ke kamar untuk membalas sms, namun hatiku merasa gak tenang dan aku lihat ada asap ga enak dikamar. Aku menjadi semakin ndak enak hati, tanpa curiga apa2 aku putar ke arah Off secara paksa si timer microwave
kemudian aku buka pintunya dan astagfirullohaladzim ada percikan api didalamnya, sesaat aku panik, namun Alhamdulilah aku bisa menguasai diriku dan segera aku cabut stop kontak microwave dan aku buang keluar nasi panggang yang sudah berapi, namun masih ada sisa api didalam microwave, aku ingin gunakan air namun aku takut kalau2 akan meledak, akhirnya aku tiup apinya setelah beberapa tiupan akhirnya api padam. Dan setelah aku cek didalam microwave ternyata bagian  pemutarnya telah meleleh dan Alhamdulilah microwave masih bisa digunakan walaupun tanpa roda, namun tak afdol rasanya dan tak enak hati dengan tetangga yang juga biasa menggunakan microwave ini untuk menghangatkan makanan, akhirnya aku putuskan untuk mencari sparepartnya. Aku sangat sangat takut saat kejadian itu terjadi, aku snagat takut kalau2 benar api akan menjalar dan melahap seluruh dayuncun, pastilah aku akan dihukum oleh pemerintah china plus di DO dari sekolah secara tidak hormat (efek nonton film), Alhamdulilah Allah masih menolongku dan akupun selamat dari peristiwa itu. Lahaulawalakuwattailabillah.

No comments:

Post a Comment