Kali ini aku mau cerita tentang dua kampus perjuangan bersejarah dalam hidupku. Kampus yang didalamnya aku mengukir kenangan, prestasi dan persahabatan. Kampus pertamaku ini adalah kampus favorit di negeriku, kampus ternama dan kampus idola (hehe...) sebut saja Universitas Gadjah Mada atau biasa disebut dengan UGM. Kampusku ini terletak di Sleman,Yogyakarta. Setiap tahun berjuta-juta siswa/siswi lulusan SMA/SMK rela belajar ekstra dan berfikir keras untuk bisa mendapatkan nomer induk dari kampus idola ini. Karena kuota pendaftar sangat banyak dari seantero negeri, dan kuota yang akan diterima setiap tahunya berkisar 1300 mahasiswa/i. Sama halnya dengan aku, sebelum ujian masuk kampus ini dimulai,jauh-jauh hari aku melahap buku-buku SMK ku, rumus demi rumus dihafal, dan segala macam persiapan aku lakukan.
Aku masuk melalui jalur eksklusif waktu itu,kenapa disebut jalur eksklusif? karena ini adalah jalur pertama dan tes yang dilakukan sangat simple. Tes Bakat Skolastik dan tes wawancara setelah sebelumnya dilakukan seleksi nilai raport. Tidak perlu tes pengetahuan tetek bengek, Alhamdulilah setelah segala macam tes aku lalui dan aku dinyatakan lolos dan akupun mendapatkan NIM dari kampus idola 08/265792/PA/11913. 08 melambangkan tahun angkatanku yaitu tahun 2008, 265792 adalah nomer induk universitasku, PA adalah fakultasku (MIPA), 11913 adalah nomer induk fakultasku. Fakultas andalan di kampus idola ini adalah Fakultas kedokteran, semua orang indonesia ingin menjadi dokter, semua kampus di indonesia yang membuka kedokteran dijamin laku keras. Namun saat itu tekadku hanya satu, aku hanya mau kuliah dikampus ini, ga peduli apa fakultasnya. So, aku cari prodi yang aneh dan tak banyak dikenal dari fakultas MIPA, yaitu prodi elektronika dan instrumentasi sebagai pilihan pertama dan prodi teknologi hasil perikanan dari fakultas pertanian sebagai pilihan kedua. Takdir membawaku ke prodi elektronika dan instrumentasi yang saat itu aku sangatlah minim informasi karenanya. Banyak teman-temanku yang tak mengenal jurusan ini, bahkan saat ospek hari pertama, dimana masing-masing mahasiswa/i harus berkumpul di jurusan masing-masing, semua mahasiswa yang masuk prodi ini sangatlah kaget, karena ternyata prodi ini masuk kedalam prodi fisika. Begitu pula aku, bagaimana aku harus belajar ilmu-ilmu fisika yang notabene sangatlah mengerikan? (lebay.com). Dan mata pelajaran fisika adalah mata pelajaran yang sangat dibenci anak-anak SMK seperti aku ini. Dari pengarahan kaka angkatanku, mereka mempunyai istilah untuk mahasiswa-mahasiswa yang bernasib seperti aku ini yaitu "mahasiswa/i yang tersesat dijalan yang benar",kebanyakan dari teman-temanku memilih prodi ini karena namanya "instrumentasi" dikira musik, game dan hal-hal yang berbau maenan, eh ternyata isinya fisika... tidaaaaakkk.....!!!
Pikiranku cuman satu saat itu, jalani aja apa adanya toh memang awalnya cuman pengen belajar di UGM ga ngaruh jurusanya apa, yang penting UGM. Dan Allah membuka jalan selebar-lebarnya, seluas- luasnya. Bahkan Allah membukakan jalanku untuk go international (jiaaahhh kaya artis) lewat perantara kampus ini. Subhanallah...
Dan sampailah pada tahun 2012 ini aku terbang ke kampus perjuangan kedua yaitu Beijing University of Aeronautics and Astronoutics atau Beihang University. Dikampus perjuangan kedua ini aku diterima di school of instrument science and opto-electronics engineering, jurusan precision and istrument machinery. Sama halnya dengan masa cupu di UGM dulu, 4 tahun yang lalu, akupun tak tahu apa yang ada didalam kampus ini. Setahuku kampus ini ga se-ngetop UGM di indonesia, tapi karena notabene kampus-kampus di china itu dispesialisasikan menurut bidang ilmu jadi untuk urusan aeronautika dan astronotika kampus beihang inilah jagoanya di china. Kampus ini terletak di Haidian Dsitrict, Xueyuen Road, Beijing. Proses masuku disini adalah dengan perjuangan berat nan panjang. Aku sampai kesini karena dukungan financial (Beasiswa) dari Chinese Government melalu organisasinya yaitu Chinese Scholarship Council (CSC). Beasiswaku ini meliputi biaya sekolah sampai akar-akarnya, biaya buku, asrama, kesehatan, uang saku, listrik dan air. Disini aku punya ID LS1217206, LS untuk liuxuesheng atau mahasiswa asing, 12 untuk tahun angkatanku yaitu tahun 2012, 17 untuk nomer school-ku, 2 untuk summer periode dan 06 adalah urutan mahasiswa asing di school 17. Nama Bosku eh supervisorku disini adalah Prof. Fan Shanchun. Beliau adalah pribadi yang sangat santun dan penyabar. Layaknya bos, supervisorku ini adalah sosok yang paling dicari seantero penghuni Lab. Karena super sibuknya, so kalo mau ketemuan dengan profesor fan (begitu akrabnya di panggil), aku harus dateng pagi-pagi buta untuk konsultasi, kalo gak beehhh bakalan ketinggalan jejaknya. Aku sendiri belum terlalu jelas perihal riset, karena untuk universitasku ini mewajibkan semua mahasiswa tahun pertama untuk enjoy di kelas, dan hal yang sangat aku salutkan dikelasku, semua profesor yang akan mengajar selalu datang diawal waktu, malahan mahasiswanya yang selalu datang telat, dan anehnya profesorpun tak menegur, tapi emang dasar perilaku mahasiswa, karena ga ada teguran itulah semua mahasiswa datang seenak waktu. hahahha betapa nikmatnya.
Uvii.. Aku nemu blogmu. Serasa nostalgia masa masa Beihang.
ReplyDeleteBtw,ttg masalah telat, memang banyak lao shi yang tak masalah. Asal kita masuk perlahan, tanpa ganggu jalannya kelas. Tapi, pernah sekali, aku dapat lao shi yang care masalah keterlambatan dan absensi. Lao shi ini mengajar kelas statistik.
Beliau tak segan mengeluarkan dari kelas siswa yang melanggar. Pernah aku kena tegur karena absen, hampir dikeluarkan dari kelas. Tapi pas aku bilang alasanku absen karena anakku sakit, beliau akhirnya memaafkan.
Oh, ini Milana. Lupa bilang 😅
ReplyDeleteYa ampun maaf mba milana, aku baru bisa buka buka blog, nice to know u mba milana, makasih atas segala bantuannya, walaupun tidak pernah bertemu, semoga suatu saat diketemukan ya mba aamiin
ReplyDelete