Tuesday, March 5, 2013

Hari ini dan kemarin sangat melelahkan, aku rasa lunglai saat berjalan ke kantor Profesor Fan, hati rasa gundah dan sedih mendalam. Aku ingat rasa seperti ini pernah aku alami terakhir 4th yang lalu kurang lebih selama 3th, aku ingat benar rasa apa ini, aku jatuh kala itu, aku berusaha membangun kepercayaan diri, dan Alhamdulilah aku bisa bangkit dan berjuang lagi. Aku berusaha meyakinkan diri, aku bisa melaluinya dengan mulus 4th yang lalu selama 3th dan aku yakin, aku pasti bisa melaluinya hari ini dan seterusnya walaupun dengan beban yang lebih berat. Ujian ini datang untuk mempertebal keimanan, mendekatkan pada Yang Maha Esa untuk menjadi kekasihnya. Aku sendirian disini bukan berarti aku tak punya teman, aku roaming bahasa dengan teman2ku bukan berarti aku tak bisa share dengan mereka, aku masih punya Allah yang akan mendengarkan segala keluh kesahku.

Memang hakikat manusia selalu senang dengan hal-hal baru dan melupakan yang lama, bahkan bisa saja membuangnya.Terimakasih telah memberi rasa kepercayaan diri untuk menjadi lebih maju, kesempatan menjadi setingkat terdepan dari yang lain sehingga aku temukan siapa diriku ini, apa maukku dan apa tujuanku.

Monday, March 4, 2013

Penyakit pagi hari

Baru kali ini aku mengalami bersin2 yang hebat kalau pagi2, apakah karena baru kali ini pula aku merasakan hebatnya musim dingin? karena hampir 21,5 tahun aku hidup di negeri tropis, dengan suhu rata2 diatas 25 derajat, sedangakan setelah hijrah kesini 2 bulan kemudian (november 2012) suhunya hampir selalu minus? Whatever-lah yang penting aku selalu berusaha menjaga kesehatan.

Ada beberapa hal unik dan bisa dibilang ini adalah suatu kemajuan buatku yaitu setelah merasa nyaman disini aku mulai disiplin untuk minum susu coklat setiap pagi, karena kebiasaan bersin pagi2, sehingga aku butuh untuk menghangatkan badan dengan minum susu coklat. Sebenarnya aku suka sekali susu coklat, namun karena kemalasan yang melanda sewaktu di jogja sehingga aku hampir menyimpan susu coklat itu sampai berbulan-bulan lamanya, dan kebiasaan buruknya kalo aku sudah menyimpan susu itu di kulkas kos, walhasil aku bakalan lupa kalau aku punya susu coklat, dan karena peraturan kos dilarang mengambil makanan yang bukan miliknya tanpa seijin dari si-empunya makanan, so susu coklat itupun akan basi tanpa ada yang menyentuhnya. Dan dengan enteng aku membuangnya, pergi ke supermarket dan beli yang baru. Aku sadar itu adalah hal buruk, membuang-buang makanan dan pemborosan. Namun berbeda dengan disini, aku akan sangat hati2 dalam menyimpan makanan, terutama susu cokelat, karena sulitnya untuk mencari susu cokelat disini, sedangkan aku tidak doyan susu putih, maka aku selalu meminum susu cokelat itu sampai habis tanpa sisa. Dan selalu ingat kalau aku punya simpanan susu cokelat di kulkas.

Kembali ke penyakit pagi hari-ku yang lumayan mengganggu, entah kenapa setelah bersin2 itu aku selalu merasakan pusing yang menjalar sampai hidung, bahkan sesekali aku temui saat aku membuang ingus efek bersin2 tersebut, aku lihat darah keluar dari hidungku. Aku kira ini hal yang wajar karena selama winter ini memang aku seringkali mimisan tanpa disadari, tau2 bangun tidur dan wudhu eh ada darah udah beku, aku kira ini faktor cuaca saja yang menyebabkan metabolisme drop, maklumlah manusia tripos pindah ke subtropis,hehehe...

Well, aku selalu berdoa yang terbaik, dan mengusahakan yang terbaik untuk kesehatanku, mulai dari rajin makan 3x sehari, makan tepat waktu karena akibatnya bsia fatal kalau2 makan terlambat, keinget pas tahun baru chinese kemarin, yang aku habiskan waktu diluar, meski udah dobel2 pake bajunya tetep aja kedinginan. Dan memang aku ga bisa makan sembarangan diluar, pergi hanya bawa cokelat dan roti kecil. So, akhir tahun barupun aku nikmati dengan bedreset dikamar, mual,pusing,dan alergi gatal melanda. Akhirnya ke rumah sakit kampus dengan diantar sang penerjemah setia (kanockwan suraraichan) yang entah kenapa namanya bisa disingkat menjadi Pumlin. Dan efek dari bedrest  ini adalah, sering pusing, nafsu makan agak berkurang.

Friday, March 1, 2013

Tragedi microwave

Hari ini aku dan temanku sebut saja mba hafna pergi ke Midea service center, aku perlu spare part microwave dormitory yang sudah aku bikin hampir hangus minggu lalu. Karena kendala bahasa, akhirnya aku ajak mba hafna mbolang sehari ini untuk membantuku mencari alamat si midea itu dan karena padatnya kota beijing jadi aku gak berani buat nyari alamat yang belum aku ketahui sebelumnya sendirian (ngomong wae ora bisa suo hanyu nek nyasar, hehehe). Sebenarnya hari senin aku udah ajak si Pum nemani aku ke midea, berdasar informasi yang didapat dari google map dengan chinese keyword, kami dapat alamat midea di daerah terpelosok, trial and error saja akhirnya aku dan si Pum-pun memutuskan berangkat hari senin pagi, dan diperkirakan jam 12 sebelum jam makan siang kita sudah sampai di dorm lagi, karena si Pum harus ketemu dengan daifu di peking hospital, kita pakai subway line 10, transfer line 9 menuju sasaran, dan berdasar info, kita harus keluar dari pintu subway zhan A1, namun pas sampe di zhan tujuan kok ga ada exit A1, akhirnya kita rasa ragu atas kevalidan informasi yang dberikan google tersebut. Kita coba tanya ke petugas subway dan mereka merekomendasikan untuk keluar melalui pintu C, keluar dari pintu C kita hanya lihat ladang kosong dan kita rasa imposibble banget kalo midea ada disekitar situ. Kitapun masuk ke zhan lagi dan menanyakan ke loket zhan, ternyata benar kita harus jalan kaki sekitar 15 menit untuk dapat menemukan jalan raya utama, ditengah jalan kita menemukan perumahan chinese yang sangat jarang ditemui di beijing ini dan akhirnya photo sesion-pun dimulai. narsis dulu yuuukkk...



Kemudian kita lanjutkan perjalanan menuju jalan raya besar dan kita cari2 bus menuju lokasi midea, dan setelah kita sampai alamat yang didapat dari google map, ternyata tempat itu hanya semacam toko elektronik, namun si petugas memberikan kita alamat midea yang asli (cape deh), karena waktu yang sudah tidak memungkinkan untuk melanjutkan perjalanan (turun salju) akhirnya kita memutuskan untuk pulang tanpa hasil. Karena suatu hal yang urgent di hospital Pum tidak bisa nemani aku lagi ke midea asli, akhirnya aku ajaklah mba hafna sebagai the next mbolang's friend.

Sampailah hari ini kita (aku dan mba hafna) ke alamat si midea, kita ketemuan di zhan gongongchiche (bus stop) dekat sekolah mba hafna, jam 9.30 pagi aku start dari Zhicunlu Zhan, setelah kita saling bertemu, kita melanjutkan perjalanan mencari alamat midea.  Dari zhan dekat school mba hafna kita memakai bus nomer 741 sekitar 4 stop, kemudian ganti bus nomer 909 sekitar 2 stop, dan kemudian kita berjalan kaki mencari gedung si midea. Step awal kita tanya laki2 agak tua yang sedang jalan di dekat zhan gongongchiche, dia bilang kita harus jalan lurus sampai perempatann dan disekitar situ si midea berada. Kita turuti sesuai petunjuk dari laki2 tersebut, eh ternyata kita tak kunjung menemukanya, akhirnya kita tanya lagi sama nenek2 disekitar lokasi, ternyata harusnya kita berjalan berlawanan arah dengan arah yang ditunjukan oleh laki2 pertama.  dan setelah kita jalan sesuai dengan petunjuk dari nenek2 tadi, kita mulai bingung arahnya karena tak jua kita temukan si midea, akhirnya kita tanya lagi sama relawan yang ada disekitar jalan, dan dia menunjukkan arah gang dimana si midea berada, namun ternyata kita salah gang. Di gang tersebut hanya ada kake2 yang sudah sangat tua sedang jalan, akhirnya kita tanyalah ke si kakek tua tersebut. Awalnya kita hanya berharao semoga si kakek tua memberikan arahnya saja seperti yang sudah dilakukan orang2 yang kita tanya sebelumnya, tapi ternyata diluar dugaan, si kakek rela berbalik arah dan mengantarkan kita sampai tempat si midea, padahal jaraknya lumayan jauh untuk ukuran orang yang sudah tua. Kami merasa sangat tidak enak hati, malaha si kakek tadi menanyakan "bagaimana nanti kalian pulangnya?apakah kalian tau jalan pulang?" Subhanalah sebegitu pedulinya dan baik hatinya si kakek tua ini, dimana usia tidak membatasi dirinya untuk menolong sesama, kita pun mengatakan bahwa kita sudah tahu jalan pulang, dan si kakek tersebut pulang ke rumahnya. Kita mengucapkan terimakasih yang amat sangat pada si kakek, dan berharap semoga Allah membalas kebaikanya. Amin.

Sampailah di Midea yang kita cari dan sparepart microwave itupun sudah aku beli, ini nih yang bikin heboh seantero dayuncun (lebay) gara2 hampir kebakaran microwaveku.

Jadi ceritanya, malam itu (aku lupa tanggal berapa), aku punya ide untuk membuat nasi bakar, berhubung ga punya arang untuk membakar, akhirnya akupun punya ide untuk memanggangnya, jadi nasi bakar diganti jadi nasi panggang hehehe...setelah nasi  beserta isinya jadi, akhirnya aku memakai aluminium foil sebagai pengganti daun pisang (berhubung disini tak ada daun pisang), namun karena aku pikir sudah terlalu malam untuk memanggang, dan aku sudah sangat kenyang, akhirnya aku putuskan untuk menyimpan adonan nasi panggang di dalam kulkas. Pagi harinya aku memanggangnya untuk sarapan pagi, panggangan pertama 5 menit dengan suhu tinggi, kemudian aku tinggal ke kamar mandi. Sekeluarnya aku dari kamar mandi ternyata microwave sudah mati, aku buka pintunya dan pas aku angkat, loh kok nasinya masih dingin? akhirnya aku balik nasi derbalut aluminimum foil tersebut. Aku atur 5 menit dengan suhu tinggi kemudian aku tinggal ke kamar untuk membalas sms, namun hatiku merasa gak tenang dan aku lihat ada asap ga enak dikamar. Aku menjadi semakin ndak enak hati, tanpa curiga apa2 aku putar ke arah Off secara paksa si timer microwave
kemudian aku buka pintunya dan astagfirullohaladzim ada percikan api didalamnya, sesaat aku panik, namun Alhamdulilah aku bisa menguasai diriku dan segera aku cabut stop kontak microwave dan aku buang keluar nasi panggang yang sudah berapi, namun masih ada sisa api didalam microwave, aku ingin gunakan air namun aku takut kalau2 akan meledak, akhirnya aku tiup apinya setelah beberapa tiupan akhirnya api padam. Dan setelah aku cek didalam microwave ternyata bagian  pemutarnya telah meleleh dan Alhamdulilah microwave masih bisa digunakan walaupun tanpa roda, namun tak afdol rasanya dan tak enak hati dengan tetangga yang juga biasa menggunakan microwave ini untuk menghangatkan makanan, akhirnya aku putuskan untuk mencari sparepartnya. Aku sangat sangat takut saat kejadian itu terjadi, aku snagat takut kalau2 benar api akan menjalar dan melahap seluruh dayuncun, pastilah aku akan dihukum oleh pemerintah china plus di DO dari sekolah secara tidak hormat (efek nonton film), Alhamdulilah Allah masih menolongku dan akupun selamat dari peristiwa itu. Lahaulawalakuwattailabillah.

Wednesday, February 27, 2013

老师, baca : Laoshi-->guru

Orang bilang guru itu pahlawan tanpa tanda jasa. Memang sangat benar, guru mengajarkan dengan telaten pada anak didiknya, dengan gaji yang sebenarnya tak seberapa jika dibandingkan dengan waktu yang tersita untuk mengajar. Namun dengan mengajar ada kepuasan tersendiri jika anak didiknya berprestasi atau bahkan lebih pintar dari guru tersebut. 

Di Zhongguo (Chinese) ini guru disebut dengan 老师 (baca : Laoshi), namun bedanya profesi guru di Indonesia dengan di China ini adalah, di indonesia orang yang disebut guru adalah dia yang mengajar dikelas, di madrasah dan dimanapun asal profesinya itu mengajar, sedangkan di china ini semua orang yang bekerja di institusi pendidikan disebut dengan guru, baik dia mengajar ataupun mengurusi masalah administrasi, bahkan yang ngurus asrama-ku ini juga disebut dengan guru. Sebegitu menghargainya orang-orang china dengan seseorang yang berkarier di institusi pendidikan, sehingga siapapun yang berkecimpung didalamnya mereka sebut dengan guru. Mengapa tidak? bayangkan saja sebuah sekolah tanpa sistem administrasi yang jelas, maka kegiatan proses pembelajaran akan menjadi terhambat. Siapa yang ngurus uang siswa, siapa yang ngurus jadwal dan bahkan siapa yang mendata jumlah siswa dalam sekolah tersebut. Sehingga jasa pihak administrasi-pun harus diacungi jempol dan perlu dihargai sebagai guru. Bagaimana dengan negara kita? sudahkah negara kita ini menghargai profesi seorang guru layaknya negeri tirai bambu ini?

Aku mencintai profesi seorang guru, kenapa? apakah karena notabene keluargaku adalah guru sehingga aku ikut-ikutan didalamnya? tidak bisa dipungkiri itu merupakan salah satu faktornya, tapi faktor terbesar dan terpenting adalah karena guru itu profesi yang mulia, mendidik generasi penerus bangsa, mencerdaskan bangsa, dan yang paling penting pahala yang didapat jika anak didik kita benar2 menerapkan ilmu yang kita ajarkan (tentunya ilmu yang baik) dan ilmu yang bermanfaat adalah salah satu amalan yang tidak akan pernah putus pahalanya meskipun raga sudah tertimbun tanah. Seperti diterangkan dalam hadist Rosulluloh SAW :

عن أبي هريرة رضى الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : إذا مات ابن آدم انقطع عمله إلا من ثلاث: صدقة جارية أو علم ينتفع يه أو ولد صالح يدعو له
Artinya :

Daripada Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu katanya,, Rasulullah SAW telah bersabda : Jika anak Adam meninggal, maka amalnya terputus kecuali dari tiga perkara, sedekah jariyah (wakaf), ilmu yang bermanfaat, dan anak soleh yang berdoa kepadanya.'' (HR Muslim).
 
Dan kini saatnya aku bercermin dari keluargaku (jadi mellow), Ibuku dan bapaku adalah seorang guru, kami hidup berkecukupan bahkan aku inget betul sewaktu kecil kami sampai hidup kekurangan. Kami berlima (Bapak,Ibu,dan kedua kakak perempuanku) hidup sangat sederhana. Namun Alhamdulilah rizki Allah selalu datang dengan tidak terduga sehingga kini kedua orang tuaku bisa menyekolahkan kadua kakak perempuanku sampai jenjang S2 dan dengan semangat yang tinggi, semangat mengabdi yang tinggi dari kedua orang tuaku, kegigihanya dalam mendidik, Allah memberikanku rizki untuk sekolah gratis di negeri tiai bambu ini. Bahkan jika dihitung-hitung dengan kalkulator penghasilan ibuku sebagai guru (setelah bapaku pensiun) sangatlah minim jika dibandingkan dengan pengeluaran untuk uang bulanan kami dan untuk uang kuliah, uang kos2an,uang transport,dll. Tapi itulah karena keihklasan dalam mengajar, sehingga kemudahan dalam rizki pun selalu datang dari arah yang tidak disangka-sangka. Dan bukankah setiap anak membawa rejekinya masing-masing ? Melalui orang tua yang ikhlas dan budi pekerti yang baik. 
 
Ibuku adalah seorang pandidik sejati, bagaimana tidak? tinggal dikampung yang notabene banyak orang yang tidak peduli pada pendidikan. Ibuku mendekati setiap warga yang enggan menyekolahkan anaknya dan bahkan ibuku menyekolahkan mereka dengan gratis asalkan anak itu benar2 mau sekolah, ibuku mencarikanya beasiswa dan potongan biaya sekolah, itulah beliau, pendidik sejati. Dan aku benar-benar mengidolakan beliau, aku mau menjadi guru yang santun dan motivator seperti beliau ditengah-tengah krisis budi pekerti seperti ini. Seperti apa? oke mungkin sekarang masyarakat indonesia sudah mulai terbuka matanya tentang arti pendidikan. Namun mereka lupa akan pendidikan moral dan budi pekerti yang selayaknya. Bagaimanakah seharusnya figur seorang guru? karena guru adalah panutan anak didiknya, sudah selayaknya guru memberikan contoh yang baik, terutama saat ini muncul berbagai macam model baju yang sudah diluar batas kewajaran, dimana budaya western  sudah mulai menjajah negeri dan mulai menggerogoti trend kaum muslim, bagus memang, cantik memang, dan menarik. Tapi apakah yang menarik mata dan pandangan itulah yang membuat tangan Allah untuk menarik mereka ke syurga?
 
Seorang dosenku mengatakan bahwa untuk menjadi pengajar di sebuah perguruan tinggi, kita tidak perlu pandai karena mahasiswa itu sudah bisa mengembangkan akal pikiranya dan bahkan mereka bisa ,ebih pandai dari dosenya. Namun yang perlu diajarkan adalah sopan santun dan tata krama yang baik. Dan begitulah aku, aku menag tak pandai dalam teori apa lagi praktek, bisa dikatakan 50% or less. Tapi aku ingin mengajarkan budi pekerti sehingga mereka bisa menjadi insan-insan yang gak hanya pandai, tapi juga bermoral, Insya Allah.

Jatuh Cinta-Patah Hati-Obsesi


Semua manusia yang normal pasti akan mengalami fase dimana dia akan mulai saling tertarik pada lawan jenis, fase ini biasa disebut dengan fase pubertas, pada fase ini akan terjadi saat seseorang menginjak baligh atau remaja. Biasanya seorang remaja akan mulai jatuh cinta pada saat menginjak usia 14 tahun (kira2 masa SMP) yang masih disebut cinta monyet, kemudian setelah menginjak SMA seorang remaja akan mulai mencari arti kenyamanan dalam mencintai lawan jenisnya, ini adalah tahap awal pencarian jati diri, biasanya seorang remaja akan mempunyai ketertarikan ke lebih dari satu orang, setelah masuk bangku kuliah seorang remaja akan memilih dari sekian banyak lawan jenis yang dia kagumi menjadi seorang saja, untuk kemudian dimantapkan dan akan dijadikan pelabuhan terakhir di hatinya (cieee elaahhh)...

Ngomongin cinta-cintaan, dan ketertarikan pada lawan jenis yang memang sudah menjadi fitrah manusia, aku juga pernah mengalaminya, kira-kira fase jatuh cintaku itu agak lambat dari remaja pada umumnya (aw aw aw) tanya kenapa? karena obsesiku saat itu hanyalah satu "sekolah dan sekolah", dulu aku cuma ngefans sama guru kesenian di SMP ku, aku mengagumi karya2 beliau, gambar2 beliau dan gaya mengajar beliau yang so much cool, beliau jarang berbicara, tapi langsung pada praktek2 seni menggambar dan memainkan alat musik yang bener2 oke bangeeettt. Sampai2 teman se-gank ku waktu SMP yang bener2 hobby seni langsung terlena saat pelajaran kesenian, yang kemudian menjadi mata pelajaran favorit kami. 

Kembali ke masalah fase jatuh cinta, pada saat SMP aku hanya menjadi pengamat teman2ku yang sudah mulai punya pacar dan ngomongin cinta2an yang pada dasarnya aku sendiri ga ngerti sama sekali. Sampai waktu itu aku inget banget ada beberapa teman laki2ku yang mengirimkan surat yang bisa disebut dengan surat cinta-pun tidak pernah ada yang aku balas. Karena yang ada dalam pikiranku, meskipun aku belum memahami apa yang disebut dengan cinta dan pacaran, aku hanya memahami satu hal  
cinta itu belum layak untukku dan memang belum saatnya aku membalas cinta karena aku belum mempunyai ilmu tentangnya, mungkin jika pengetahuanku sudah cukup dan saatnya tiba, aku akan seperti mereka yang mempunyai seorang teman disebut kekasih
Saat ujian kelulusan SMP yang waktu itu menjadi momok besar bagikupun Alhamdulilah aku lalui dengan lancar, belajar tanpa ada gangguan dan godaan apapun dari hal2 yang berbau asmara. Dan perjalananpun dimulai, hijrah ke kota satria membuat mindsetku berubah, dari super cupu menjadi sedikit gaul. Aku mulai mengerti kenapa teman2ku punya pacar, apa tujuanya dan apa yang mereka dapatkan dari hubungan itu. Layaknya teman2ku yang lain, aku mulai punya perasaan aneh ketika bertemu dengan lawan jenis, aku punya rasa malu yang berlebih dan rasa ketidak pedean membuatku semakin aneh, di SMK ini aku mulai mengerti dan belajar, jauh dari orang tua, minim komunikasi dan beberapa faktor aku memutuskan untuk mencintai seseorang (eng ing eng).
cinta ini hadir karena fitrah-Nya dan anugerah-Nya, manusia harus mengontrolnya, dan akupun punya tujuan dibalik hubungan asmara itu. Aku tak mau main-main didalamnya aku punya satu pikiran dan arah yang jelas, hubungan ini bukan main-main, ada sebab dan akibat dari ketidak jelasan arah sebuah hubungan, aku akan membawanya ke sebuah ikatan pasti yang disebut dengan pernikahan.
Namun bukan cinta namanya kalau tak patah hati, tak sejalan dengan keinginan, namanya juga masa pubertas. Nangis2lah, hampir pingsan2lah, yang tadinya selalu 5 besar dikelas (waktu SMP) sekarang harus jadi 20 besar. Sifat nakal dan keingintahuan yang tinggi tentang masalah perasmaraanpun muncul. Bantal dikamar kos selalu basah karena nangisin si dia, temen kos selalu dateng kekamar dan ga pernah absen buat dengerin curhat patah hati, nafsu makan berkurang, belajarpun males2an, akhirnya berujung untuk mencari pengganti dan pelampiasan. Tapi karena memang ga bakat dan ga ada feel sama sekali sama orang lain selain si dia, mau disodorin berapa banyak foto dan kenalanpun tetep ga ada yang nyantel.
Penyesalanpun mulai menyelimuti, kenapa perjalanan asmara pertama begitu menyakitkan? kenapa harus seperti ini awal dan akhirnya? dan aku bertekad, jika aku temukan si dia yang kedua, tak akan aku siakan, aku akan mencintainya ala kadarnya, apa adanya dan aku hanya mau dia jadikan pendamping hidup.
Obsesi untuk mendapatkanya kembalipun sangatlah besar. Kemudian sampailah pada suatu hari yang secara tidak sengaja aku dipertemukan pada sebuah aktivitas yang sangat populer dikalangan engineer dan melalui perantara sahabatku aku bertemu dengan si dia yang kedua, dengan berbagai lika liku kehidupan mahasiswa tingkat awal dan dengan mindset yang sudah jauh berbeda dengen mindset anak SMK, aku menemukan kecocokan didalamnya, karena aku sendiri type orang yang visioner dimana hidupku harus terplanning dengan jelas, tanpa sadar aku makin dekat dengan si dia yang notabene umurnya jauh labih tua dibandingkanku, aku merasa dia lebih dewasa dan bisa mengerti sepenuhnya diriku.

Selepas sholat mahrib dia menemuiku di asrama marvelous 4, dia mengatakan "aku suka kamu" dalam hatiku "tak ada salahnya kamu menyukaiku, so what?" dia menambahkan "aku mau nunggu kamu sampai lulus s2 dan tercapai semua cita-citamu" dalam hatiku "whats for, u dont need to do it for me" dia menambahkan "if u would like to be my wife"dan tak sepatah katapun yang bisa aku ucapkan setelah itu kecuali diam dan dia menambahkan " kamu tak perlu jawab sekarang" dan dalam hatiku "biarlah waktu yang menjawab apa yang akan terjadi 5 tahun kedepan"
Dan sekarang 3,5 tahun telah berlalu, hubunganku masih baik-baik saja, pun tak pernah ada ikatan sebelumnya antara aku dan si dia. tentu ada  harapan diantara kami dan keluarga bahwa setelah master degree ku di Beihang University ini kelar aku akan melanjutkan obsesi selanjutnya menjadi master of wife (hehehe ngarep.com)

Tuesday, February 26, 2013

Rencana yang Indah dari Sang Maha Indah


Hari ini 5,5 bulan aku tinggal di negeri tirai bambu, antara rasa bahagia,gelisah,sedih dan syukur berkumpul menjadi satu dalam ladang yang disebut "pengharapan"
Sungguh jika bukan karena karunia-Nya aku tidak akan bisa sampai seperti sekarang ini
Sungguh jika bukan karena cinta-Nya padaku, aku tak akan bisa sekuat ini
Sungguh jika bukan karena sayang-Nya padaku, aku tak akan bisa sebahagia ini
Terkadang perasaan menyesal untuk sebuah keputusan yang telah berlalu menghantui diriku
tapi setelah dipikir, "untuk apa?" jikalau liku-liku perjalanan disini lebih indah dari yang lain?
"untuk apa?" jikalau semua yang aku dapat disini lebih indah dari yang lain?
Dia memberi sesuai dengan kemampuan hambanya, inilah kemampuanku
Dia memberi sesuai dengan permohonan hambanya, Dia mengabulkan semua doaku
Dia Maha mendengar, Dia Maha melihat, Dia sungguh Maha Indah
Disaat keimanan sedang mengendur, Dia menegurku dengan mengabulkan doaku, sungguh Maha indah
Dia menjauhkanku dari lingkunganku, lingkungan yang memberiku sejuta kenangan, dan pengharapan
Dia memberiku lingkungan baru yang jauh dari keimanan, lingkungan yang akan aku jadikan sebagai ladang pengharapan
dimana aku bisa tetap dekat dengan orang-orang yang aku cintai, ya cinta itu tak harus selalu bersama kan?

Di ladang pengharapan ini aku berjuang
semoga Dia memberiku sebuah bintang baru yang akan bersinar disalah satu dinding hati,itulah ilmu
semoga Dia memberiku setangkai mawar merah yang akan mekar dikebun cintaku,itulah buah ilmu
semoga Dia memberiku setetes embun yang akan mengalir di samudera kehidupanku.

Di ladang pengharapan ini aku bertekad
semoga Dia mengganti puing-puing hati yang patah karena sakitnya dan hebatnya perasaan saat kutinggalkan negeriku menjadi semangat membara untuk kembali padanya
semoga Dia mengganti bingkai lukisan yang sudah retak karena dahsyatnya guncangan kehidupan dikala itu dengan bingkai baru yang terukir dalam prasasti sejarah
semoga Dia mengisi ladang-ladang kosong yang tak terawat dengan benih-benih kesabaran penuh budi

Dan di ladang pengharapan ini aku selalu memohon
semoga Dia sempurnakan rencana indahnya pada suatu hari yang akan disebut pertemuan


Disuatu malam saat salju sudah turun
Dayuncun 10 601,Beijing

Kampus Perjuangan (1)


Kali ini aku mau cerita tentang dua kampus perjuangan bersejarah dalam hidupku. Kampus yang didalamnya aku mengukir kenangan, prestasi dan persahabatan. Kampus pertamaku ini adalah kampus favorit di negeriku, kampus ternama dan kampus idola (hehe...) sebut saja Universitas Gadjah Mada atau biasa disebut dengan UGM. Kampusku ini terletak di Sleman,Yogyakarta. Setiap tahun berjuta-juta siswa/siswi lulusan SMA/SMK rela belajar ekstra dan berfikir keras untuk bisa mendapatkan nomer induk dari kampus idola ini. Karena kuota pendaftar sangat banyak dari seantero negeri, dan kuota yang akan diterima setiap tahunya berkisar 1300 mahasiswa/i. Sama halnya dengan aku, sebelum ujian masuk kampus ini dimulai,jauh-jauh hari aku melahap buku-buku SMK ku, rumus demi rumus dihafal, dan segala macam persiapan aku lakukan. 

Aku masuk melalui jalur eksklusif waktu itu,kenapa disebut jalur eksklusif? karena ini adalah jalur pertama dan tes yang dilakukan sangat simple. Tes Bakat Skolastik dan tes wawancara setelah sebelumnya dilakukan seleksi nilai raport. Tidak perlu tes pengetahuan tetek bengek, Alhamdulilah setelah segala macam tes aku lalui dan aku dinyatakan lolos dan akupun mendapatkan NIM dari kampus idola 08/265792/PA/11913. 08 melambangkan tahun angkatanku yaitu tahun 2008, 265792 adalah nomer induk universitasku, PA adalah fakultasku (MIPA), 11913 adalah nomer induk fakultasku. Fakultas andalan di kampus idola ini adalah Fakultas kedokteran, semua orang indonesia ingin menjadi dokter, semua kampus di indonesia yang membuka kedokteran dijamin laku keras. Namun saat itu tekadku hanya satu, aku hanya mau kuliah dikampus ini, ga peduli apa fakultasnya. So, aku cari prodi yang aneh dan tak banyak dikenal dari fakultas MIPA, yaitu prodi elektronika dan instrumentasi sebagai pilihan pertama dan prodi teknologi hasil perikanan dari fakultas pertanian sebagai pilihan kedua. Takdir membawaku ke prodi elektronika dan instrumentasi yang saat itu aku sangatlah minim informasi karenanya. Banyak teman-temanku yang tak mengenal jurusan ini, bahkan saat ospek hari pertama, dimana masing-masing mahasiswa/i harus berkumpul di jurusan masing-masing, semua mahasiswa yang masuk prodi ini sangatlah kaget, karena ternyata prodi ini masuk kedalam prodi fisika. Begitu pula aku, bagaimana aku harus belajar ilmu-ilmu fisika yang notabene sangatlah mengerikan? (lebay.com). Dan mata pelajaran fisika adalah mata pelajaran yang sangat dibenci anak-anak SMK seperti aku ini. Dari pengarahan kaka angkatanku, mereka mempunyai istilah untuk mahasiswa-mahasiswa yang bernasib seperti aku ini yaitu "mahasiswa/i yang tersesat dijalan yang benar",kebanyakan dari teman-temanku memilih prodi ini karena namanya "instrumentasi" dikira musik, game dan hal-hal yang berbau maenan, eh ternyata isinya fisika... tidaaaaakkk.....!!!
Pikiranku cuman satu saat itu, jalani aja apa adanya toh memang awalnya cuman pengen belajar di UGM ga ngaruh jurusanya apa, yang penting UGM. Dan Allah membuka jalan selebar-lebarnya, seluas- luasnya. Bahkan Allah membukakan jalanku untuk go international (jiaaahhh kaya artis) lewat perantara kampus ini. Subhanallah...

Dan sampailah pada tahun 2012 ini aku terbang ke kampus perjuangan kedua yaitu Beijing University of Aeronautics and Astronoutics atau Beihang University. Dikampus perjuangan kedua ini aku diterima di school of instrument science and opto-electronics engineering, jurusan precision and istrument machinery. Sama halnya dengan masa cupu di UGM dulu, 4 tahun yang lalu, akupun tak tahu apa yang ada didalam kampus ini. Setahuku kampus ini ga se-ngetop UGM di indonesia, tapi karena notabene kampus-kampus di china itu dispesialisasikan menurut bidang ilmu jadi untuk urusan aeronautika dan astronotika kampus beihang inilah jagoanya di china. Kampus ini terletak di Haidian Dsitrict, Xueyuen Road, Beijing. Proses masuku disini adalah dengan perjuangan berat nan panjang. Aku sampai kesini karena dukungan financial (Beasiswa) dari Chinese Government melalu organisasinya yaitu Chinese Scholarship Council (CSC). Beasiswaku ini meliputi biaya sekolah sampai akar-akarnya, biaya buku, asrama, kesehatan, uang saku, listrik dan air. Disini aku punya ID LS1217206, LS untuk liuxuesheng atau mahasiswa asing, 12 untuk tahun angkatanku yaitu tahun 2012, 17 untuk nomer school-ku, 2 untuk summer periode dan 06 adalah urutan mahasiswa asing di school 17. Nama Bosku eh supervisorku disini adalah Prof. Fan Shanchun. Beliau adalah pribadi yang sangat santun dan penyabar. Layaknya bos, supervisorku ini adalah sosok yang paling dicari seantero penghuni Lab. Karena super sibuknya, so kalo mau ketemuan dengan profesor fan (begitu akrabnya di panggil), aku harus dateng pagi-pagi buta untuk konsultasi, kalo gak beehhh bakalan ketinggalan jejaknya. Aku sendiri belum terlalu jelas perihal riset, karena untuk universitasku ini mewajibkan semua mahasiswa tahun pertama untuk enjoy di kelas, dan hal yang sangat aku salutkan dikelasku, semua profesor yang akan mengajar selalu datang diawal waktu, malahan mahasiswanya yang selalu datang telat, dan anehnya profesorpun tak menegur, tapi emang dasar perilaku mahasiswa, karena ga ada teguran itulah semua mahasiswa datang seenak waktu. hahahha betapa nikmatnya.

Study Plan

Study plan adalah sebuah karangan singkat mengenai rencana yang akan dilakukan selama masa study, study plan ini biasanya diperlukan bagi teman-teman yang ingin melanjutkan study ke luar negeri. Singkat cerita ini pula yang menjadi momok besar bagi mereka-mereka yang ingin belajar keluar negeri (termasuk saya). 

Saya akan share study plan saya yang Alhamdulilah tembus untuk aplikasi beasiswa Chinese Government Scholarship (CSC) tahun 2012. Semoga bermanfaat buat teman-teman, jangan lupa sertakan saran dan kritik bagi yang sudah membacanya.

STUDY PLAN
Author: Uvi Desi Fatmawati
Electronics and Instrumentation study programe, Department of Computer Science and Electronics, Universitas Gadjah Mada, Indonesia
fatmawati_muslimah@yahoo.co.id

Since I was in senior high school, I have interest with technology, is proven by my taking Senior High School at International Telecommunication Vocational High School, I studied about electronics, networking, and computer system. I get the subject about CISCO networking academy. After studying all above subjects at senior high school, my interesting in technology become stronger and stronger.
            I continued my study at Electronics and Instrumentation study programme, Department of Computer Science and Electronics, Faculty of mathematics and science, Universitas Gadjah Mada. I studied many more interesting subjects such as electronics, sensor technology, computer algorithms, mechatronics, instrumentation devices, control system, and robotics. While studying, I took part in many events, student organization, working at electronics and instrumentation laboratory and help my supervisor in his doctoral research.
            The events I took part are robot competition such as Line follower robot, fire fighting robot contest, creative student event, student research grant, telemetry and telecontrol of rocket competition. When I took part in line follower robot competition held at Jakarta state polytechnic, I and my team became the 1st winner and then we also became the 2nd winner in line follower robot contest held in Surabaya Institute of Technology. When I took part in creative student event, I have a research about electronic nose to determine the freshness of the fish using Artificial Neural Network. When I took part in telemetry and telecontrol of rocket competition, I built the Ground Segment to receive data from rocket and built the hardware of rocket which can maintain condition of the earth from the space, in this event my rocket team became the winner of rocket creativity because we can built a unique hardware of the rocket. In this year I and my team join in the student research grant held by our University, there are two of our proposals which are accepted. The research of the first proposal is about detection of pig fat in the food using taste sensor and the research of the second proposal is about measurement device of water intensity in the wood using electrical conductivity.
            In the student organization, I became the chief of administration at physic student organization and at Electronics and Instrumentation student organization. I am also active in many events which held by student organization, such as committee of conference, computer exhibition, committee of Indonesian Robot Contest, Electronics and Instrumentation student gathering and Physic student gathering.
I also work at Electronics and Instrumentation laboratory as assistant of laboratory. I give guidance to student who will do the experiment of laboratory. I help my supervisor in his doctoral research about electronic tongue especially in taste sensor. I make taste membrane by 5 variations of compositions of the chemical ingredients, this membrane will detect the taste of liquid. My final project before graduating is “OPTIMIZING FIRE DETECTION ON INTELEGENT FIRE FIGHTING ROBOT USING PROPORTIONAL DERIVATIVES (PD) ALGORITHM ON TPA81 SENSOR The objective of this research are to design and to make hardware and software of the fire fighting robot, to use TPA81 sensor to detect the flame without tracing wall of the room and to use the proportional derivatives algorithm to process the output of TPA 81 sensor.
I have work experience as the part time job at Technovision Inc, the small company which has a business about instrumentations and control devices. This company was built by my senior in my department. By joining research in this company, I have so many experiences about instrument devices and also about business strategy.
Now I am at the last semester, I will graduate by May 2012. I am an assistant lecturer in my department and also become a candidate of the lecturer in my university. I have a plan to continue my study in master course about electrical and information engineering. After reviewing and reading the profile of Beihang University, I am interested to continue study at Beihang University. There are so many majors in Beihang University. I am interesting to continue study Electrical and Information Engineering at Beihang University because this major is suitable with my basic major. In this major, I will learn about Electrical and Information Engineering more and more advance. This major is developing continuously. I want to study about it so I will be “up to date” about Electrical and Information Engineering. I have interested how to implement electronics as information devices for transferring data in high speed rate transfer, how to optimize electronic circuit of information device and how to simplify or maybe digitalize the electronic for information purpose. I want to conduct research about above matter in Beihang University.
After graduating from Beihang University, I would like to apply to become a lecturer in Electronics and Instrumentation study programe, Department of Computer Science and Electronics, Universitas Gadjah Mada. One of the requirements is the candidate must have finished his/her master course. Being a lecturer, I will also become a researcher at Electronics and Instrumentation Laboratory. There are so many researches over there such as : electronic tounge, electronic nouse, image processing for face detection, eyes detection, fingerprint, UAV and robotics. I also want to implement what I study at Beihang University to Electronics and Instrumentation Laboratory. I hope the researches at Electronics and Instrumentation Laboratory will improve. That  is why I want to continue my master course at Beihang University.