Wednesday, February 5, 2014

The next education journey

Jadi ceritanya obsesiku untuk keliling dunia dengan belajar (sekolah-red) masih menggebu2 (haduuuh inget status mbaaa eh buuu, udah ada suami tuh, mau dikemanain?)hehehhe...so far suamiku ga masalah dengan obsesiku itu, dia sangat mendukung dan mau dijagat manapun aku akan tinggal atau menuntut ilmu selanjutnya, jadi ditengah kemalasan mengerjakan thesis (ga kelar2 buu ngapain aja?) setiap hari kerjaanku browsing tempat kuliah dan beasiswa pemerintah2 asing. Kriteria pertama jelas di China lagi, karena ada belahan jiwa disini. Kemudian usut2 punya usut lumayan banyak juga mahasiswa indo yang mau daftar sini dan teman2 angkatan di beihang 2012 dari masterpun ada beberapa yang mau lanjut doctor sedangkan kuota jenjang peralihan diprediksikan limited number. So, aku harus cepat2 cari pengganti cadangan. Muter2 sampe pusing akhirnya inget tuh tempo hari sodaraku ngasih tahu kalo brunei juga ngasih beasiswa dengan nominal yang wow, hahah aku pikir kenapa ga daftar aja? kan brunei deket indo, mau pulang sebulan sekali bisa karena beasiswanya besaaaaarrr. Tapi pas ditelusuri pengumumanya eh atetoooot udah lewat sodara2, pikirku dan suami yaudahlaaaahhh belum rejeki.

lalu iseng lagi nih cari negara terdekat brunei, ditemukanlah Malaysia, nah ditelusuri lagi beasiswa dari pemerintah malaysia, masih buka si untuk tahun 2014 tapiii setelah dikonfirmasi ke berbagai pihak terkait dan dipelajari alur beasiswanya, prosesnya sangat ribet dan as you know that I hate something ribet, jadi yaaah bye bye aja kali yaa.

Terus munculah ide di Turkey, karena turkey pernah berjaya dalam masa khalifah dulu, dan denger2 eh ga denger2 lagi dink, emang aku udah pelajari alur permohonan beasiswa di turkey sangat mudah bisa dibilang, dan beasiswanya besar. Tapi kemudian suamiku mengusulkan daripada di Turkey mending ke arab aja sekalian. Dan ahaaa aku pikir iya juga ya, tapi aku ga bisa bhs arab, kira2 ada gak ya yang pake bahasa inggris disana? dan jeng jeng jeng bukan uvi namanya kalo ga "gemi" menelanjangi (jieh bahasanya) situs2 beasiswa dan kondisi negaranya. Dan well ditemukanlah MIT nya arab yang bernama KAUST. Apa itu KAUST? gugle aja ya buat yang ga tahu. Yang jelas in my opinion, KAUST itu bagus banget. Kemudian cari2 lah teman yang kuliah di arab, eh dia ngasih link bagus banget tentang KAUST indonesia. daaaaaannnn tralala aku ikuti rulenya buat cari supervisor pembimbing langsung malam itu aku sebar pesona eh salah sebar email ke beberapa profesor di KAUST yang risetnya nyrempet2 riset masterku. Kamudian ada 2 balas emailku dari sekian profesor yang aku kirimi emailnya. Alhamdulillah, kemudian aku ikuti saja apa kata kedua profesor itu tapi ditengah2 jalan 1 profesor menyatakan bahwa topik reisetku kurang sesuai dengan kriterianya. Yasudah masih ada 1 lagi inih, dan yang satu ini Alhamdulillah sudah interest denganku dan sudah skype interview Alhamdulillah lancar jaya, tinggal tunggu kejutan selanjutnya. Ya Rabb berikan yang terbaik untuku, untuk suamiku, untuk keluargaku dan kemaslahatan ummat. Amiiiin.



No comments:

Post a Comment